Aku tidak cukup pandai untuk menulis
ataupun merangkai tutur kata yang bijak. .
seperti layaknya yang sering kamu tuliskan disetiap up date statusmu
Sebenarnya otakku itu beku ..
karena aku hanyalah orang bodoh yang merasa pintar
harus memutar otakku hampir 90 derajat lebih tegak
untuk bisa menuliskan kata kata mutiara seperti kamu
Mungkin torehan polos yang aku lontarkan disini
ngga ada masanya jika diibaratkan sebuah muatan
tetapi hanya sedikit berharga itu juga menurutku ..
Seperti layaknya siang dan malam
Seperti layaknya musim dingin dan musim kemarau
Itulah aku dan kamu sebenarnya
Kita tidak ditemukan dengan mata yang memandang
Bukan juga dengan kelima jari yang saling bersalaman
Tetapi dengan hati dan perasaan
Dengan ribuan kata manis dan pahit yang kemudian
terselimuti dan berubah menjadi sebuah kasih
seperti yang sering orang katakan karena dulu aku cuma bisa melukisnya
dan perlahan sekarang aku bisa merasakanya.
Disetiap torehan senyum yang aku lontarkan
Aku selalu berharap bisa membukakan setiap ruas rongga mulutmu
dan berubah menjadi tawa yang ada disela sela bibirmu
itupun menurutku…
entah dari sisi kebenaran mana kamu akan menganggapnya
Ketakutanku mulai terasa ketika aku terlihat angkuh
Dan mulai merapuh jika senyumu mulai mengkerut
Seringkali aku selalu membuatmu
Merobek panasnya amarah dan pecahkan tangis
Sedikit lebih menjulang dan menjalar semakin panas seperti api
yang perlahan melilit merasuk ke pembuluh mematikan sejenak sel darahku
meretak seperti gelas yang jatuh dari ketinggian 100 meter. .
gubrakkkk tuing tuing tuing klotak klotak dyarrrrrrrrrr. .hmm
Satu cobaan yang sering menghantuimu
dia berwujud seperti layaknya akar akar dari masa lalu
tapi inget sayangggg…
Masa lalu itu kenangan, bawalah separuhnya yang kau anggap sebagai kebaikan
dan titipkan didalam kedua telapak kakimu untuk melangkah ke depan. .
Jangan biarkan masalalumu menghabiskan waktumu dan kamu pun tenggelam
bersamanya,jalanmu masih panjang jangan berhenti disitu . .
_